Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten menghadiri puncak Seren Taun Kasepuhan Cisungsang yang digelar pada Minggu, 28 September 2025. Seren Taun merupakan puncak syukur atas panen masyarakat adat agraris Sunda Banten Kidul. Kegiatan ini menjadi ruang edukasi publik yang meneguhkan pentingnya pelestarian tradisi sekaligus menjaga ketahanan pangan di Banten.

Acara berlangsung khidmat dan meriah dengan kehadiran Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni dan Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya, serta sejumlah pejabat pemerintah pusat dan daerah dari berbagai sektor. Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan dukungan bersama terhadap keberlanjutan nilai budaya dan kedaulatan pangan masyarakat adat.

Sebagai wujud kontribusi dalam pendidikan bahasa dan sastra, Kantor Bahasa Provinsi Banten turut mendukung lomba mendongeng yang menjadi rangkaian acara. Dengan memberikan cendera mata bagi para pemenang, Kantor Bahasa mendorong generasi muda untuk mencintai bahasa, sastra, dan tradisi lokal melalui media yang kreatif dan menyenangkan.

Puncak Seren Taun ditandai dengan prosesi ngarengkong, tabuh lisung, hingga ritual menyimpan padi di leuit dengan iringan kidung ayunan. Prosesi ini bukan hanya simbol rasa syukur, melainkan juga sarana edukasi tentang filosofi agraris masyarakat adat yang menempatkan tanah, padi, dan alam sebagai pusat keseimbangan hidup.

Dalam sambutannya, Abah Usep, Kasepuhan Cisungsang, menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan pangan melalui kearifan lokal. “Seren Taun ini sekaligus pengingat bagi kita semua agar senantiasa menjaga tanah, padi, dan adat sebagai sumber kehidupan,” ujarnya.

Seren Taun Cisungsang menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dapat menjadi ruang belajar lintas generasi. Kehadiran pemerintah, lembaga kebudayaan, dan lembaga kebahasaan menegaskan bahwa pelestarian adat dan ketahanan pangan tidak hanya tugas komunitas adat, melainkan agenda bersama dalam menjaga warisan bangsa sekaligus memperkuat fondasi pendidikan budaya masyarakat.

Tinggalkan Balasan