Kabupaten Lebak, 22–26 September 2025 –– Kantor Bahasa Provinsi Banten melalui Tim Kerja Pelindungan melaksanakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dan pengambilan data Peta Kebinekaan di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemetaan bahasa, sastra, dan aksara daerah yang mencakup wilayah Banten dan DKI Jakarta.

Fokus utama kegiatan adalah pengumpulan kosakata swadesh untuk mengukur kekerabatan bahasa. Kosakata ini menjadi salah satu instrumen penting dalam penelitian linguistik yang bertujuan untuk melihat keterhubungan dan perbedaan bahasa-bahasa daerah di Indonesia.

Menurut salah satu narasumber, Iwa Sungkawa, bahasa Sunda di Desa Sawarna menunjukkan karakter unik karena merupakan perpaduan dialek timur yang mendapat pengaruh dari Pelabuhan Ratu dan Jawa Barat dengan dialek barat khas Banten. “Ragam bahasa di Sawarna berbeda dengan wilayah tutur Panggarangan dan Malingping. Semakin ke arah barat, ciri khas Banten akan semakin kuat,” tuturnya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan data linguistik yang bermanfaat, tetapi juga memperlihatkan kekayaan dan keragaman budaya bahasa di Banten. Hasil pemetaan diharapkan dapat mendukung upaya pelindungan bahasa daerah sekaligus memperkuat identitas kebinekaan bangsa.

Kantor Bahasa Provinsi Banten berkomitmen untuk terus mengawal program pelindungan bahasa, sastra, dan aksara daerah. Melalui kegiatan seperti ini, bahasa-bahasa daerah diharapkan tetap lestari, terjaga keasliannya, serta dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.