Dalam upaya pelindungan bahasa daerah dan pemerkayaan bahan bacaan literasi, KKLP Penerjemahan melaksanakan program penulisan cerita anak dwibahasa. Tahap pertama pelaksanaan penerjemahan adalah Prakegiatan Penerjemahan yang dilakukan di 8 wilayah Provinsi Banten. Prakegiatan Penerjemahan bertujuan menyosialisasikan linimasa pelaksanaan penerjemahan dan penelusuran tema yang hendak diangkat pada pembuatan buku cerita dwibahasa tahun 2024.

Pada tanggal 24-25 Januari 2024, tim KKLP Penerjemahan mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Tangerang. Pihak Dindik dan Kemenag dengan tulus memberikan dukungan dan fasilitasi untuk penyebaran informasi serta sosialisasi terkait pelaksanaan penerjemahan, khususnya dalam pembuatan buku cerita anak dwibahasa. Langkah ini diharapkan dapat memperkaya literasi anak-anak dengan nilai-nilai kearifan lokal. Turut hadir pula perwakilan Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Kasi Bidang PTK Bahasa dan Sastra daerah, dan perwakilan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI).

Bapak Iin Batara, Kasi PTK Bahasa dan Sastra Daerah dan Bapak Chaeril, Kabid PTK, memberikan masukan berharga dengan menekankan pada pengangkatan Pariwisata Hutan Mangrove dan batik khas Tangerang sebagai elemen utama dalam penerjemahan. Hal ini diharapkan dapat mempromosikan potensi pariwisata dan kerajinan lokal.

Selain itu, masukan kreatif juga datang dari Bapak Rasito, Kepala MIN 1 Tangerang, yang menyarankan untuk mengangkat Desa Kemuning, Legok, Kabupaten Tangerang sebagai tema penerjemahan. Ini menjadi langkah signifikan dalam mendokumentasikan dan melestarikan kearifan lokal. Dalam upaya memastikan keberagaman bahasa, kehadiran bahasa Jawa, Sunda, dan Betawi Dialek Kabupaten Tangerang menjadi fokus dalam pembuatan produk penerjemahan itu. Harapannya, kehadiran bahasa-bahasa tersebut dapat memperkaya pengalaman membaca anak-anak dan memperkuat identitas budaya lokal.