Jakarta, 31 Oktober 2025—Sejalan dengan semangat peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) kembali menyelenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025 dengan mengusung tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju”. Acara ini menjadi momentum apresiasi kepada para pelaku bahasa dan sastra terbaik dari berbagai daerah di Indonesia serta menjadi ajang refleksi peran bahasa Indonesia sebagai pilar kebangsaan menuju Indonesia Emas.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting sebagai simbol kedaulatan bangsa dan identitas nasional. Ia juga menekankan bahwa pendidikan menjadi kunci utama dalam menjaga dan memperkuat kedudukan bahasa Indonesia di tengah perkembangan global. Bahasa Indonesia hadir bukan sekadar sebagai alat komunikasi, melainkan juga sebagai manifestasi dari kedaulatan kita sebagai sebuah bangsa merdeka. Ia menjadi simbol yang menyimpan nilai-nilai kebangsaan, identitas, dan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia.
“Pendidikan menjadi kunci yang sangat penting dalam upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia. Sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, saya menegaskan kembali komitmen kami untuk terus memperkuat peran bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan,” ujar Mu’ti di Jakarta pada (28/10).
Mendikdasmen juga menambahkan bahwa melalui pendidikan, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat peran bahasa Indonesia agar setiap generasi bangsa mampu berpikir, berbicara, dan berkarya dengan bahasa Indonesia yang bernalar, berkarakter, dan kreatif. Bahasa Indonesia harus menjadi penghela ilmu pengetahuan yang dapat berkontribusi dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi alat berpikir dan bernalar, wahana pembentukan nilai dan karakter, serta wadah ekspresi dan kreativitas yang memperkaya pemikiran dan kepribadian anak-anak kita.
“Inilah saatnya kita memastikan bahwa setiap generasi bangsa Indonesia mampu berpikir, berbicara, dan berkarya dengan bahasa Indonesia. Dengan begitu, kita dapat mewujudkan generasi emas yang cerdas, unggul, berkarakter, dan berdaya saing global,” ujar Menteri Mu’ti.
Menteri Mu’ti mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Ia menekankan pentingnya membangun kebiasaan berbahasa yang santun serta mendorong peran bahasa Indonesia agar makin dikenal di dunia internasional. “Mari, kita menjadi generasi yang bangga, mahir, dan maju dengan bahasa Indonesia. Mari, kita dorong anak-anak kita untuk berbahasa dengan santun dan ramah dalam kehidupan sosial sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lebih lanjut, kita juga harus bersama-sama membawa bahasa Indonesia untuk bergerak maju ke ranah internasional,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju” menjadi penegasan penting atas peran bahasa dalam menjaga kedaulatan bangsa. Menurutnya, kedaulatan bahasa harus diposisikan sebagai bagian dari semangat nasional yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. “Kedaulatan bahasa adalah kedaulatan bangsa. Bahasa Indonesia menjadi perekat, penghela, dan penggerak semangat kebangsaan yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Hafidz menambahkan bahwa pada tahun ini Bulan Bahasa dan Sastra diramaikan dengan sembilan kegiatan utama, antara lain Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional, Festival Musikalisasi Puisi, Festival Handai Indonesia, Lomba Cerdas Mengulas Buku, Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra, Sayembara Video Kreatif Pemanfaatan Laman Penjaring, Adu Kreasi Duta Bahasa Se-Indonesia, Menjalin Indonesia, dan Pentas Sastra di Badan Bahasa. Selain itu, juga diadakan pameran, seminar kebangsaan, dan peluncuran produk kebahasaan. Tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi para pelaku bahasa dan sastra, puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025 juga diisi dengan peluncuran berbagai produk dan capaian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang menandai kemajuan program kebahasaan dan kesastraan di tingkat nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meraih Penghargaan Adibahasa Tahun 2025. Penghargaan ini ditujukan untuk mengapresiasi pemerintah provinsi yang berhasil dalam pembangunan kebahasaan dan kesastraan. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menekankan pentingnya pengembangan literasi dan sastra yang tidak hanya berskala lokal, tetapi juga dapat menembus ranah internasional. “Saya kira (kegiatan) ini sangat bagus karena menyangkut masalah literasi, entah itu sastra, saya kira ini sangat penting. Kami mencoba bagaimana sastra itu tidak hanya lokal di Indonesia, bisa tidak negara ini ambil inisiatif sastra itu internasional karena kita bicara pada aspek budaya literasi. Budaya itu menjadi sesuatu yang penting,” ujar Sri Sultan.
Selain itu, Kirana, siswi SDN Unggaran 1 Yogyakarta, berhasil meraih Juara Terbaik 1 Lomba Cerdas Mengulas Buku melalui ulasannya terhadap buku Menunggu Ibu. Kirana mengaku tidak menyangka dan terkejut bisa mendapatkan juara pertama. “Saya tidak menyangka dan terkejut bisa mendapatkan juara satu. Membaca buku menambah ilmu pengetahuan dan membuka jendela pengetahuan untuk saya,” ujar Kirana dengan senyum bahagia.
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 
                    