Kantor Bahasa Provinsi Banten melaksanakan monitoring dan evaluasi Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) pada 10–11 September 2025 di sejumlah sekolah di Kota Cilegon. Kegiatan ini bertujuan memastikan proses pengimbasan bahasa daerah dari guru utama kepada guru terimbas dan siswa berjalan optimal.
Di SDN Kedaleman IV, Kecamatan Cibeber, monitoring dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengimbasan RBD se-Kecamatan Cibeber yang diikuti 25 guru dan dibuka secara resmi oleh Dinas Pendidikan Cilegon. Para guru diharapkan dapat mengimbaskan kembali pengetahuan bahasa daerah kepada rekan sejawat dan para siswa di sekolah masing-masing. Sementara itu, di SDN 2 Cilegon, Kecamatan Jombang, tim bertemu dengan Pak Kusto selaku pengajar utama bahasa Jawa. Ia telah mengimbaskan hasil pelatihan kepada guru lain dan siswa meskipun pembelajaran masih terkendala ketiadaan kurikulum bahasa Jawa serta keterbatasan SDM yang memahami ragam bahasa Jawa di Cilegon. Meski begitu, dukungan dari dinas pendidikan dan kepala sekolah terus menguatkan pelaksanaan program ini.
Di jenjang SMP, monitoring dilakukan di SMPN 3 dan SMPN 7 Cilegon. Di SMPN 3, tim diterima Kepala Sekolah Ibu Naziah. Kota Cilegon sudah memiliki peraturan wali kota terkait muatan lokal bahasa daerah, namun masih menghadapi kendala karena belum tersedia guru khusus untuk muatan lokal bahasa daerah. Akibatnya, pembelajaran diampu oleh guru mata pelajaran lain. Adapun di SMPN 7, Kepala Sekolah Ibu Nufus menyampaikan bahwa pembelajaran bahasa daerah juga diampu oleh guru lintas bidang, mulai dari Bahasa Indonesia, BK, hingga Bahasa Inggris. Tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan materi sastra daerah serta banyaknya siswa dari keluarga pendatang yang kurang terbiasa menggunakan bahasa daerah.
Sebagai bagian dari evaluasi, guru utama dan guru terimbas turut mengisi formulir daring untuk melaporkan pencapaian pengimbasan di sekolah masing-masing. Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan program RBD di Kota Cilegon dapat semakin menguat dan memastikan bahasa daerah tetap hidup serta diwariskan kepada generasi muda.