Serang, 28–31 Juli 2025 — Kantor Bahasa Provinsi Banten menggelar Lokakarya Penulisan Cerita Anak Dwibahasa yang melibatkan tiga bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa, Betawi, dan Sunda. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai 28 hingga 31 Juli 2025, secara luring di Aula dan Ruang Literasi Kantor Bahasa Provinsi Banten serta daring melalui ruang virtual Zoom.

Lokakarya ini diikuti oleh peserta terpilih yang telah lolos seleksi penulis cerita anak berbahasa daerah. Sebagai penguat materi, panitia menghadirkan enam narasumber dari komunitas bahasa dan sastra di Provinsi Banten dan DKI Jakarta yang memiliki kompetensi di bidang penulisan sastra anak dan pelestarian bahasa daerah.

Sebanyak 64 naskah yang lolos seleksi dalam lokakarya ini telah disempurnakan dan disesuaikan dengan peraturan perjenjangan buku yang ditetapkan oleh Pusat Perbukuan. Perbaikan naskah dilakukan untuk memastikan kualitas bahasa, kelayakan isi, serta relevansinya bagi pembaca anak-anak di berbagai jenjang usia.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen lembaga dalam melestarikan bahasa daerah melalui media cerita anak. “Cerita anak dwibahasa tidak hanya memperkenalkan bahasa daerah kepada generasi muda, tetapi juga menjadi sarana kreatif untuk membangun imajinasi dan kecintaan terhadap budaya lokal,” ujarnya.

Peserta lokakarya pun menunjukkan antusiasme, baik dalam sesi diskusi maupun saat praktik penulisan. Mereka berharap hasil karya yang dihasilkan dapat diterbitkan dan digunakan secara luas, baik di sekolah maupun di rumah, sebagai bahan bacaan yang mendidik dan menghibur.

Melalui kegiatan ini, Kantor Bahasa Provinsi Banten mengajak seluruh masyarakat untuk terus menghidupkan bahasa daerah melalui karya sastra yang menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan perkembangan zaman, agar generasi masa depan tetap mengenal dan mencintai bahasa serta budaya daerahnya.